YouTube

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay IIP | Keluarga Multimedia | Day 10

YouTube. Di postingan sebelum ini sempat saya singgung betapa signifikan aplikasi ini dalam hidup saya (hasyeeekk.. 😁). Melalui aplikasi ini saya bisa menambah khasanah keilmuan baru – “update” “upgrade” “recall”, terutama tentang agama. Sebagai ibu yang memiliki dua balita, dimana salah satunya belum sekolah, membuat saya terus terang tidak begitu leluasa mengejar kajian Offline.

Disamping itu, aplikasi ini banyak membantu pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga dengan keywordhow to” -nya (if you know what i mean 😉), ya.. saya adalah salah satu ibu yang learning by doing 😂🤣

So, thanks YouTube 😗

Jakarta, 15 Februari 2018

Vivi Erma 😊

Pinterest : A Visual Collection of All Your Interest

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay IIP | Keluarga Multimedia | Day 8

Let me introduce you to the best social media in the world , Pinterest.

What’s Pinterest? Pinterest is a visual bookmarking tool that helps you discover and save creative ideas. http://about.pinterest.com/

I know Pinterest in 2012. I found almost everything in there. Pinterest provide my needs as my self (dress up ideas, bedtime stories – creepy pasta 😂 ), as a mother (recipe, home decor, kids playing activities ideas) , as a writer (writing ideas), as a graphic designer and many more.

It is real hard not to quickly fall I love with Pinterest. It is so easy to use and can provide endless hours of entertainment. The platform is highly versatile and is great for entertainment or business marketing. This is not just a random opinion but the huge success and wide popularity of this design says it all. If you are not using Pinterest for personal or business we suggest you at least go and give it a look for yourself 😉

Jakarta, 13 Februari 2018

Vivi Erma 😊

Logopit Plus – Logo Maker

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay IIP | Keluarga Multimedia | Day 7

Sewaktu diadakan lomba desain LOGO di sebuah komunitas menulis yang saya ikuti (Rumbel Menulis Ibu Profesional Jakarta), saya secara sengaja mencari Logo Creator di App Store. Dan dari beberapa yang direkomendasikan, LOGOPIT ini salah satunya. Setelah mencoba aplikasi yang lain, LOGOPIT ini satu-satunya yang mudah digunakan (menurut saya), yang lainnya lumayan njelimet 😂😂😂

Alhamdulillah, setelah coba-coba bikin kok asyik ya, akhirnya ikutan deh lomba desain LOGO RB Menulis dan eh ternyata.. kepilih!!! 😃

Selain sebagai Logo Maker, aplikasi ini juga sebetulnya bisa untuk membuat desain grafis, kolase foto maupun hanya sebagai penempel LOGO.

Jakarta, 12 Februari 2018

Vivi Erma 😊

LINE Camera

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay | Keluarga Multimedia | Day 6

Sebelum kenal aplikasi lain-lain, LINE Camera ini andalan saya untuk kolase foto dan menjadikannya a way more fun and attractive. Setelah kenal Photofy dan mengharuskan saya menempel LOGO, aplikasi ini membantu sekali. Dan bukan saya saja yang suka, anak-anak juga tertarik dengan fiturnya, drawing and stickers.

Jadi saat kami melakukan perjalanan panjang, ke luar kota misalnya, atau menemui kemacetan, LINE Camera keep the children busy and bye bye the crancky. 😆

So, these are their projects with LINE Camera

And these are mine

Jakarta, 11 Februari 2018

Vivi Erma 😊

Phonto – Text on Photos

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay IIP | Keluarga Multimedia | Day 5

Nah, ini nih aplikasi yang ngebantu banget – banget masalah FONT. I enjoy using this app 😊 Ragam FONT nya luar biasa banyak.. and you get to pick your own color.

Dengan adanya banyak pilihan FONT seperti ini membuat desain grafis kita lebih menarik.

Aplikasi Phonto ini hanya untuk menambahkan TEXT pada foto atau background yang sudah kita buat sebelumnya ya, persis Fonteee . Jadi tidak ALL IN seperti CANVA , Photofy maupun PicsArt. Aplikasi ini FREE Watermark.. so it’s a big yeay for me 😆

Berikut adalah hasil menggunakan aplikasi ini :

Jakarta, 10 Februari 2018

Vivi Erma 😊

Kreatif Melalui PicsArt

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay IIP | Keluarga Multimedia | Day 3

Saya belum seberapa lama getting along sama aplikasi ini, tapi overall cukup puas dengan berbagai fitur yang ada didalamnya. PicsArt membantu sentuhan akhir setiap desain saya, yaitu menempelkan LOGO 😅 fitur yang tidak bisa saya lakukan melalui CANVA maupun Photofy.

Hanyaaa.. FONT di PicsArt super duper terbatas! Padahal keberagaman font adalah sebuah keniscayaan bagi desainer grafis seperti saya 😆 Jadi jujur saya lebih nyaman mendesain dengan aplikasi lain.

Fitur yang OKE dari aplikasi ini adalah photo collages, stiker, frame serta background yang beragam. Jadi seringnya sih saya buat background dari aplikasi ini terlebih dahulu, baru untuk konten tulisan saya menggunakan aplikasi yang lain.

Jadi untuk urusan kolase foto untuk album keluarga, aplikasi ini adalah yang paling saya rekomendasikan.

Oiya satu lagi kelemahan aplikasi ini adalah kapasitas memori yang besar.

Berikut adalah hasil penggunaan melalui aplikasi PicsArt

Jakarta, 8 Februari 2018

Vivi Erma 😊

Ceria dengan Photofy

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay IIP | Keluarga Multimedia | Day 2

Jauh.. jauuuhh sebelum saya mengenal CANVA, Photofy menduduki peringkat pertama di hati saya sebagai aplikasi desain grafis terbaik. Secara fungsi sama dengan CANVA, hanya Photofy tidak menyediakan template sebanyak Canva, jadi sangat dibutuhkan kreatifitas paripurna untuk menggunakan aplikasi ini agar tampak memiliki nilai jual eciee 😆😅

Photofy adalah aplikasi pertama saya untuk belajar desain grafis. Saya mulai membuat kutipan-kutipan tentang parenting maupun kutipan yang inspiratif lainnya. Yang saya suka dari Photofy adalah hasil gambarnya tajam. Tidak ada gading yang tak retak, kekurangan saat membuat desain dengan aplikasi ini adalah watermark di sisi sebelah kanan bawah yang selalu mengikuti 😄 Jika mau dihilangkan bisa, tapi berbayar.

Saya pernah memberikan KulWapp singkat di RB Menulis Ibu Profesional Jakarta juga menggunakan aplikasi ini, berikut link nya ⤵

Cara Membuat Grafis dengan Aplikasi Photofy

Bahkan setelah itu diadakan QUOTOFY CONTEST oleh RB Menulis, dengan saya yang didapuk sebagai Juri. It’s a big honour for me!. Ilmu desain grafis saya barulah seujung kuku, tapi MasyaAllah tabarakallah saya bahagia sekali bisa berbagi ilmu 😍

Berikut adalah hasil kreasi saya menggunakan Photofy, tidak banyak yang tersisa di memory HP saya, untuk lebih lengkapnya sila mengunjungi Instagram @vie_erma 😉

Jakarta, 7 Februari 2018

Vivi Erma 😊

Mengenal CANVA

Tantangan 10 Hari | Level 12 | Kuliah Bunsay IIP | Keluarga Multimedia | Day 1

Sewaktu saya menemukan aplikasi CANVA untuk Android di APP STORE.. it’s a BIG Yeay for me!

This apps is brilliant! Easy to create gorgeous designs.

Aplikasi ini membantu kegemaran saya mendesain berbagai macam grafis, baik saya gunakan untuk diri sendiri maupun membantu pekerjaan saya sebagai Content Writer dan Graphic Designer.

Memakainya sangat mudah, bahkan bagi pemula. Saya bisa mendesain kutipan-kutipan yang saya harapkan bisa menginspirasi banyak orang dengan hasil yang memuaskan. Canva adalah salah satu aplikasi yang meningkatkan kepercayaan diri saya untuk bergabung menjadi Tim Desain Grafis Ibu Profesional Jakarta. Berikut adalah sebagian kecil karya yang saya buat dengan Canva :

Bahkan CANVA membantu saya mendesain COVER buku Antologi Cerpen karya RB Menulis Ibu Profesional Jakarta. Asyik kan..

I do really enjoy using this app. Try it now! 😉

Jakarta, 6 Februari 2018

Vivi Erma

Pengajaran dan Pendampingan Fitrah Seksualitas pada Anak Usia Pre Akil Baligh

Review Grup Srikandi 12

Kedekatan seorang anak perempuan dengan ayahnya diusia pre aqilbalig akan menyempurnakan fitrah seksualitasnya, seperti video berikut ini Ayah adalah cinta pertama untuk anak gadisnya

Setelah kita mengenang kasih seorang ayah, sekarang kita kuatkan hati kita melihat tantangan yang dihadapi anak-anak kita.

Berbagai tantangan penyimpangan fitrah seksualitas kita hadapi di masa sekarang ini. Dari kelompok 1-11 telah memaparkannya, berikut hasil diskusi Srikandi 12, silakan disimak 👇🏻👇🏻

Bismillaah.

Kami dari kelompok 12, bersyukur hari ini diberikan kesempatan untuk berbagi informasi yang selama ini sudah kami diskusikan.

Banyak sekali kasus yang dalam kurun waktu dua dekade ini, membuat perempuan terutama ibu, mengerutkan dahi, meneteskan airmata. Kasus-kasus yang memaksa anak kecil terseret dalam pusara kejahatan. Kekerasan terhadap anak, terhadap para penerus Negeri.

Ibu, adalah madrasatul ula, dimana dikatakan ibu Septi, bahwa “Membangun peradaban itu di mulai dari IBUnya. Kalau perempuan tidak bangga menjadi ibu, maka tidak akan lahir GENERASI HEBAT dari rumahmu.” Maka, memperbaiki generasi yang mulai porak poranda ini, diperlukan ibu yang kuat, ibu yang cerdas, dan ibu yang militan.

Lalu, apa hubungan Perbaikan Generasi dengan Fitrah Seksualitas?

Kita ketahui, kita tidak lagi di rusak dengan di jajah, melainkan, generasi penerus kitalah yang di rusak moral dan akhlaknya. Salah satunya dengan Narkotika. Hal lain yang tak kalah membahayakan adalah NARKOLEMA (Narkoba Lewat Mata) yaitu dengan di jejali Pornografi dan maraknya LGBT.

Ini bukan lagi kasus yang bisa dilihat dengan sebelah mata, tetapi harus dilihat dengan mata waspada penuh.

Pembagian usia anak seperti yang kami pahami adalah sebagai berikut :

0-7 tahun, dimana masa ini, adab serta fitrah keimanan yang lebih diutamakan untuk dididik. Masa dimana pemenuhan egosentris sehingga saat ke tahap berikutnya ia sudah bisa memahami makna tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

8-10 tahun, pendampingan dan pengajaran Fitrah Seksualitas lebih dididik. Disamping fitrah keimanan juga terus dididik.
Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya. Berfikir, merasa, bertindak, bersikap, berpakaian dll sebagai seorang laki-laki sejati, atau sebagai perempuan sejati.
Menurut kami, salah satu tujuan membangkitkan Fitrah seksualitas anak adalah agar anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan “saya laki-laki” atau “saya perempuan.”

11-14 tahun, masa dimana tarik ulur pada anak, percobaan saat anak di lepas ke khalayak, apakah akan terwarnai atau mewarnai. Ini adalah masa paling penting untuk observasi dalam menuntaskan pendampingan pada anak.

Seberapa Penting Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada anak?

a. Menurut kami, salah satu tujuan membangkitkan Fitrah seksualitas anak adalah agar anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan “saya laki-laki” atau “saya perempuan.”

b. Penting agar fokus menjalankan misi hidup, ketika menjadi ibu tidak terbebani dengan peran sbg ayah, ketika menjadi perempuan tidak menuntut agar mampu berperan seperti laki2 dan pada akhirnya terhindar dari penyimpangan

c. Sangat penting, karena dengan bangkitnya fitrah seksualitas sejak dini, anak akan semakin paham perannya sebagai seorang perempuan atau seorang laki2

d. Fitrah seksualitas sangat penting ditanamkan sejak dini, agar ketika terjadi sesuatu diluar perkiraan anak tetap punya penerimaan yg baik thd dirinya.
Satu kasus : pernah ditemui anak laki-laki saat kelas 2 SMA, ibunya meninggal. Lama-lama terjadi penyimpangan perilaku seksual yaitu anak tersebut suka dengan sesama lelaki. Ternyata tinggal dengan Seorang ayah tdk menjamin seorang anak tumbuh fitrah kelelakiannya apalagi jika sang ayah selalu mengalah dng keinginan anak karena alasan kasihan.

e. Menurut kami sangat penting membangkitkan fitrah seksualitas ditengah tantangan zaman saat ini. Karena penyimpangan seksualitas tidak hanya dari golongan paham liberal saja bahkan sekarang udah ada di golongan religius.
Dominasi perempuan untuk guru PAUD juga dapat mempengaruhi perkembangan fitrah seksualitas anak.

Jadi agar anak laki2 kita kelak menjadi ayah sejati dan anak perempuan kita menjadi ibu (madrasatu ula) yg sejati maka penting bagi kita ini membangkitkan fitrah seksualitasnya.

🔨 Beberapa penyebab perilaku seks menyimpang yang berasal dari pola asuh yang keliru :

Mandi bareng tidak berbusana, Ayah dan anak, Ibu dan anak.
Baik sejenis maupun beda jenis kelamin
Sesama sepupuan,
Temen-temen.
Meskipun sesama jenis kelamin.
Tidur dalam satu selimut sesama laki2 dan perempuan, ini biasa nya kalau ada sepupu yang menginap atau sebaliknya.
Pernah melihat ayah dan ibu bersama (anak diatas usia SD yg masih tidur bareng orang tua)
Kecanduan pornografi karena orangtua yang tidak mengerem gadget.
Ayah maupun ibu yang terlalu keras.

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

Oleh karenanya, penanganan yang paling utama bagi yang sudah kecanduan adalah dengan pembinaan. Sedangkan bagi calon penerus bangsa yang masih belum ternoda, adalah dengan
*Pengajaran dan Pendampingan Fitrah Seksualitas pada Anak Usia pre Aqil Baligh*

Bagi muslim, Kita ketahui, bahwa dalam islam tidak menganut istilah masa anak, remaja, dan dewasa. Akan tetapi adalah masa pre-baligh dan baligh. yang menandakan bagaimana perubahan kewajiban seseorang atas dirinya kepada Tuhannya. Secara biologis, ditandai dengan berubahnya sistem hormon pada diri seseorang. Setiap anak memiliki masa baligh yang berbeda antara rentang umur 12-15 tahun.

Sedangkan aqil, menurut Harry Santosa, Secara umum indikatornya adalah mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, memikul resiko atas sebuah keputusan, bertanggung jawab, mandiri baik secara personal maupun sosial. Khusus untuk laki-laki mampu mencari nafkah sendiri dan pada umumnya adalah mampu memikul beban kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Jadi, harapan kami dengan Pendampingan anak di usia Pre Aqil Baligh adalah, anak bisa menuntaskan Masa Aqil Baligh secara Bersamaan. Saat sudah baligh, aqilnya sudah matang dan paham terkait fitrah seksualitas sehingga tidak akan melakukan penyimpangan terhadap hal tersebut.

🍒Prinsip dan Tahapan Mendidik Fitrah Seksualitas🍒

Mendidik Fitrah Seksualitas adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya, yaitu bagaimana seorang lelaki berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagaimana lelaki Juga bagaimana seorang perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan.

🍄Prinsip 1 : Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqilbaligh (15 tahun)

🍄Prinsip 2 : Ayah berperan memberikan Suplai Maskulinitas dan Ibu berperan memberikan Suplai Femininitas secara seimbang. Anak lelaki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Anak perempuan memerlukan suplai femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.

🍄Prinsip 3 : Mendidik Fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah paripurna akan berujung kepada tercapainya Peran Keayahan Sejati bagi anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan. Buahnya berupa adab mulia kepada pasangan dan anak keturunan.

🍒Tahap Usia 0-2 tahun : Anak lelaki maupun anak perempuan lebih didekatkan kepada Ibu karena masa menyusui. Menyusui adalah tahap awal penguatan semua konsepsi fitrah termasuk fitrah keimanan dan fitrah seksualitas.

🍒Tahap Usia 3-6 tahun : ini Tahap Penguatan Konsepsi Gender dengan Imaji imaji positif tentang gendernya masing masing. Anak lelaki maupun anak perempuan harus didekatkan kepada Ayahnya dan kepada Ibunya. Ayah dan Ibu harus hadir pada fase ini. Indikator tumbuhnya fitrah seksualitas di tahap ini adalah anak dengan jelas dan bangga menyebut gendernya di usia 3 tahun.

🍒Tahap Usia 7-10 tahun : Ini tahap Penyadaran Potensi Gender dengan beragam aktifitas yang relevan dengan gendernya. Anak lelaki yang telah ajeg konsep kelelakiannya pada usia 0-6 tahun, maka kini disadarkan potensi kelelakiannya langsung dari Ayah. Anak lelaki lebih didekatkan ke Ayah. Ayah mengajak anak lelakinya pada peran dan aktifitas kelelakian pada kehidupan dan sosialnya, termasuk menjelaskan mimpi basah, fungsi sperma dan mandi wajib.

Begitupula anak perempuan lebih
didekatkan ke Ibu untuk disadarkan peran keperempuanannya dalam kehidupan sosialnya.

Indikator di tahap ini adalah anak lelaki kagum dan ingin seperti ayahnya, anak perempuan kagum dan ingin seperti ibunya.

🍄Tahap 11-14 tahun : Ini tahap Pengujian Eksistensi melalui ujian dalam kehidupan nyata. Anak lelaki yang telah sadar potensi kelelakiannya kini harus diuji dengan memahami mendalam lawan jenisnya langsung dari ibunya. Maka anak lelaki di tahap ini lebih didekatkan kepada ibunya agar memahami cara pandang perempuan dari kacamata perempuan (dalam hal ini ibunya). Anak perempuan juga sebaliknya, lebih didekatkan ke ayahnya agar memahami mendalam bagaimana cara pandang lelaki dari kacamata lelaki (dalam hal ini ayahnya). Indikator di tahap ini adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ayah bagi anak lelaki. Bagi anak perempuan adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ibu

🍄Tahap => 15 tahun : Ini tahap penyempurnaan fitrah seksualitas sehingga menjadi peran keayahbundaan. Ini adalah masa AqilBaligh atau anak bukan lagi anak anak, tetapi mitra bagi orangtuanya. Secara syariah mereka telah Mukalaf atau mampu memikul beban syariah, termasuk kemampuan untuk menikah atau menjadi ayah sejati atau menjadi ibu sejati.

Semua ulama sepakat bahwa anak pada tahap ini sudah tidak wajib lagi dinafkahi, jikapun masih dinafkahi itu karena statusnya fakir miskin. Maka kewajiban orangtualah untuk mengantarkan anak anak mereka untuk aqilbaligh sempurna dan mencapai peran peradaban bukan hanya dalam profesi namun juga untuk berperan menjadi ayah sejati dan ibu sejati.

📜Catatan 1: Anak anak yang kehilangan salah satu sosok orangtua baik karena meninggal atau karena perceraian, maka wajib segera diberikan sosok pengganti sampai mencapai aqilbaligh baik dari keluarga besar maupun komunitas/jamaah kaum Muslimin.

📜 Catatan 2: Fitrah Seksualitas ini tidak tumbuh berdiri sendiri harus pula diiringi tumbuhnya fitrah lainnya seperti fitrah keimanan, fitrah individualitas dan fitrah sosialitas sehingga agar juga tidak mudah ditularkan penyimpangan seksual oleh lingkungan.

📜Catatan 3: LGBT jelas adalah penyimpangan fitrah

Jakarta, 19 Januari 2018

Penanaman Adab dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak

Review Grup Eleven Stars

👶🏻👧🏻 *Menanamkan Adab dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak*

Fitrah Seksualitas ini tidak tumbuh berdiri sendiri harus pula diiringi tumbuhnya fitrah lainnya seperti fitrah keimanan, fitrah individualitas dan fitrah sosialitas sehingga agar juga tidak mudah ditularkan penyimpangan seksual oleh lingkungan. Sebuah tugas yang tidak ringan bagi para orang tua oleh karena itu proses penumbuhan fitrah ini dibutuhkan sebuah komunitas yang baik.

Disamping itu menumbuhkan fitrah seksualitas harus dibarengi pula dengan gerakan penanaman adab dalam beraktivitas sehari-hari. Menanamkan adab (QS 66:6) dan menumbuhkanfFitrah (QS 30:30) harus berjalan selaras, keduanya adalah amanah dan tanggungjawab setiap orangtua.

Mendidik Fitrah itu inside out, bagaimana membangkitkan antusias, ghairah, kecintaan dari dalam (intrinsic motivation), karena semua potensi kebaikan sudah terinstal. Mendidik Adab itu outside in, bagaimana nilai nilai Kitabullah perlu ditanamkan sehingga memuliakan potensi fitrah.

Tanpa fitrah yang tumbuh paripurna, Adab akan sulit ditanamkan. Kalaupun bisa, tentu dengan cara pemaksaan bukan berangkat dari kesadaran dan dari dalam diri manusia. Manusia bukan robot, mereka beramal bukan mekanistik seperti mesin atau dengan “stick n carrot” seperti hewan. Manusia yang fitri dan Islami beramal karena niat yang kuat dari dalam dirinya dipandu Kitabullah.

Begitupula tanpa Adab, maka fitrah akan tumbuh menggeragas tanpa arah dan panduan. Potensi keimanan seseorang bisa melantur menjadi kebatinan, potensi bakat pemimpin bisa menyimpang menjadi diktator, potensi belajar dan bernalar akan ngawur menciptakan kehancuran, potensi seksualitas akan berkembang sesat menjadi LGBT dsbnya.

Jangan lupa juga Fitrah seksualitas ditumbuhkan, ini bukan bicara pendidikan seks, tetapi bicara bagaimana ananda berfikir, bersikap, merasa sesuai gendernya. Fitrah seksualitas jika dirawat dan ditumbuhkan sesuai tahapannya dgn pendampingan penuh ayah bunda sejak 0-15 tahun kelak akan berujung od peran Ayah sejati atau Ibu Sejati. Jika tidak dirawat baik maka akan berakibat penyimpangan seperti LGBT atau setidaknya kelak akan gagap jadi Ibu atau gagap jadi Ayah.

Selanjutnya di tulisan mendatang mari kita kupas tuntas, adab apa saja yang perlu kita tanamkan agar fitrah seksualitas anak tumbuh dengan sempurna

#diresume dari beberapa materi kuliah FBE

http://googleweblight.com/?lite_url=http://crayonanakkusatu.blogspot.co.id/2018/01/penanaman-adab-dalam-menumbuhkan-fitrah.html%3Fm%3D1&lc=id-ID&s=1&m=189&host=www.google.co.id&ts=1515897577&sig=AOyes_QmAJFgFknJE-CshD2ql19OH4c27g

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Pada sesi kedua kali ini akan dibahas tentang *“Adab dalam bergaul”*

Pada dasarnya kita semua yang disini sepakat bahwasannya keluarga merupakan sebuah *team*, dimana para anggotanya saling belajar satu sama lain. Keluarga adalah sebuah *tempat dimana pondasi yang kuat ditanamkan*, termasuk tentang fitrah seksualitas pada anak.

Sikap orang tua menjadi basis atau dasar ataupun sumber dari keingintahuan anak akan fitrah seksualitas. Oleh karenanya apa yang dilakukan orang tua pada dasarnya menjadi *panutan* anak-anaknya.

Berbicara mengenai fitrah seksualitas, tidak lepas dari pembahasan akan *adab*. Didalam agama islam sangat detail membahas tentang adab, karena adab kedudukannya sangat penting. Bahkan kedudukannya sebelum mempelajari ilmu, perlu lebih dulu mempelajari adab.

Pembahasan materi bunda sayang tema 11 tentang fitrah seksualitas dalam sebuah keluarga dapat dikaitkan dengan pembahasan adab berpakaian. Saat membahas tentang adab berpakaian, orang tua dapat memberikan pondasi yang kuat kepada anak tentang batasan *aurat.* Berawal dari situ akan diteruskan dengan adab berteman, adab bertetangga, bergaul di dunia maya dan seterusnya yang merupakan hubungan seorang anak dengan “dunia” luar rumah. Pada saat anak mengetahui adab bergaul seperti apa dari orang tuanya, akan terbawa saat anak bergaul di luar rumah. Dan diharapkan hal itu ditularkan ke teman-tamannya sehingga akan membawa *dampak positif pada lingkungan anak.*

*Orang tua menjadi tauladan* merupakan cara yang efektif untuk mengajarakan adab kepada anak. Bagaimana orang tua besikap, bagaimana orang tua berbicara, bagaimana orang tua mengelolah emosi, menjadi referensi yang kuat bagi anak saat kemudian dia bergaul di “dunia” luar. *Komunikasi yang erat* antara orang tua dan anak menjadi jembatan emas dalam membangun sebuah pondasi yang kuat.

✅Dengan pondasi yang kuat, dan doa yang terus menerus, insya allah anak-anak akan siap menghadapi tantangan di “dunia” luar.

✅Jangan pernah berhenti untuk belajar dan memperbaiki diri karena pondasi yang kuat itu dibangun dari dalam keluarga.

💫Eleven Stars💫
-Institut Ibu Profesional-

*Pentingnya Keteladanan Orang tua dalam Menumbuhkan Fitrah Seksualitas*

*_Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah_*

Secara bahasa, Fitrah berasal dari akar kata (fa-tho-ro) dalam bahasa Arab (فطرة) yang berarti membuka, menguak, menumbuhkan, terbit, juga berarti perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, penciptaan, insting. Makna lain dari fitrah adalah keadaan yang suci. (Kamus المنجد)

Maka jika setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah, berarti anak terlahir dalam keadaan suci, terinstall karakter, tabi’at, insting masing-masing, penciptaan memiliki potensi dan misinya masing-masing, senang membuka, menciptakan atau menguak/explore suatu hal.

Jika dalam fitrah keimanan orang tualah yang bertanggung jawab menjadikan anaknya beragama apapun, maka begitu pula terkait dengan fitrah seksualitas. Orangtua yang mengampu tanggung jawab mengenalkan seksualitas ini terhadap anaknya. Satu kewajiban yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.

Pengajaran adab terbaik adalah *keteladanan.* Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa anak-anak tidak pernah salah mengcopy atau meniru. Jadi, tentu orangtualah yang pertama kali harus memberikan pengajaran dalam fitrah seksualitas ini. Dimulai dari bagaimana seorang ayah bersikap sebagai laki-laki, seorang imam, seorang qawwam, kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap anggota keluarganya. Dan ibu sebagai seorang yang feminim, penuh kasih sayang dalam mendidik, melayani seluruh anggota keluarga, ta’zim dan patuh terhadap ayah sebagai pemimpin.

Ketika orang tua sudah menjadi teladan bagi anak, maka fitrah anak yang senang explore sesuatu terutama di usia pre aqil baligh dan aqil baligh terkait dengan seksualitasnya dibahas, diarahkan dan diajarkan. Diantaranya adalah:

☘ Melatih anak meminta izin ketika masuk kamar orang tua
☘ Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat
☘Melatih anak tidur dengan posisi miring ke kanan (menjauhkan anak dari banyak bentuk penyelewengan seksual di waktu tidur)
☘menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
☘mengajarkan QS An Nur untuk anak pre aqil baligh
☘memberi tahu tanda-tanda usia baligh, mengajarkan hak dan kewajiban yang dipikul di usia ini

Menumbuhkan fitrah seksualitas merupakan salah satu dari cara memelihara diri dan anak-anak kita dari ketimpangan, dari dosa, dari neraka.

Maka, bersungguh-sungguhlah didalamnya, berikan teladan dan pengajaran terbaik, karena syurga dan neraka sebagai taruhan.

#Bimbing kami ya Rabb 😇

Diskusi dan Tanya Jawab :

[1/17, 20:45] ‪+62 813-6480-4204‬: Apakah pekerjaan sehari2 dan profesi itu ada gendernya.
[1/17, 20:46] ‪+62 813-6480-4204‬: Apakah pertanyaan sy bs dimengerti?🤔
[1/17, 20:50] ‪+62 813-6480-4204‬: Misal… Mengasuh anak itu pekerjaan perempuan. Supir itu pekerjaan laki2. Seperti itu… Apakah kita perlu membedakan jenis tugas atau profesi pd anak laki2 dan perempuan
[1/17, 20:53] ‪+62 878-5805-4959‬: Sebelumnya saya ingin mengajak mb @⁨KisharTATI⁩ untuk melihat sekeliling kita. Pernah lihat seorang ibu yg menjadi tukang batu dan bekerja di proyek.

Ada sebuah tanda ❓ besar di benak kita tentunya. Apakah ibu itu bekerja Sebagai tukang batu Karena keahliannya? Atau karena terpaksa?
[1/17, 20:55] ‪+62 813-6480-4204‬: Tukang batu sepertinya tdk butuh keahlian, jd krn terpaksa
[1/17, 20:59] ‪+62 878-5805-4959‬: Saya pikir masalah gender ini tidak berkaitan dengan gender. Bedakan pekerjaan dan profesi

Akan tetapi untuk beberapa pekerjaan memang identik dengan gender karena tuntutannya. Misalnya tukang batu identik dengan tenaga yg kuat, dan tenaga kuat kebanyakan dimiliki lelaki.

Ada pekerjaan yg membutuhkan ketelatenan, menjahit, dan ini identik dengan wanita
[1/17, 21:00] ‪+62 856-2480-9283‬: Tambahan kalau menurut saya ya mba @⁨KisharTATI⁩ memperkenalkan profési dan pekerjaan sehari-hari itu perlu diperkenalkan kepada anak sesuai fitrah nya dan sejati nya di dalam islam dijelaskan bahwa sesungguhnya pekerjaan rumah tangga itu adalah pekerjaan yang menjadi tanggungjawab suami, akan tetapi sebagai bentuk bakti istri dan ladang pahala yang lebar. Maka istri mengambil ladang amal tersebut. Kalau mengingat naséhat ibu saya sih. Kita bisa apa saja dalam hal memiliki ilmu yang baik sih sah-sah saja *”da elmu mah teu beurat dibabawa”* (ilmu tidak berat dibawa. Artinya tidak ada gender dalam profesi dan pekerjaan selama tidak menyalahi fitrah dan kodratnya. Wallahu’alam bish shawab
[1/17, 21:01] ‪+62 857-9449-8864‬: Sedikit Menambahkan🙏
ya mbak @⁨KisharTATI⁩

Sy pribasi kurang setuju kalo mengasuh anak itu pekerjaan perempuan. Mengasuh anak adalah tanggung jawab bersama antara ayah (laki-laki) dan ibu (perempuan)

Dan memang berbeda antara pekerjaan dengan kemampuan. 🙏😊
[1/17, 21:01] ‪+62 852-1603-9280‬: sedikit menambahkan..

Beberapa profesi memang ada yg khusus gender tertentu ya mbak, contoh pegawai salon utk perempuan yang memerlukan sensitifitas perempuan lebih baik dikerjakan oleh perempuan. Agar tidak terjadi ikhtilat juga. Meski tidak semua, tapi rata-rata pegawai salon utk perempuan tp pegawainya laki-laki jadi malah “melambai” ya.

Beda dengan salon/pangkas rambut utk laki-laki dengan pegawai laki.

Jakarta, 17 Januari 2018