Membahasakan yang Kita Lihat

*Rangkuman Materi MOS #1*
– Kang Wicak –

*_”Membahasakan yang kita lihat”_*
Berhubung saya fotografer, saya ambil dari beberapa sisi aja ya 😀

Anggep aja yg kita lihat itu akan kita ambil foto/videonya, ada kaidah yang paling basic kalo kita mau membahasakan.
Btw, membahasakan ini kalo buat temen temen fotografer namanya caption, caption ini bisa banyak bentuknya.

Bentuk caption paling gampang itu pakai kaidah
*5W 1H*
_What, When, Where, Who, Why dan How_

1⃣ When, kapan kita ambil fotonya, jangan sampe boong, misal kita ambil fotonya setahun yang lalu, terus kita posting fotonya sekarang, terus dikasih caption “yesterday is so berbunga-bunga”

2⃣ Where, dimana kita ambil fotonya, misal di depan rumah atau di ciwidey bandung, jangan nulis ciwidey tapi fotonya di bunderan HI kan ketauan boongnya 😁

3⃣ Who, siapa/apa objek foto kita

4⃣ Why, kenapa terjadi peristiwa yg mau kita tulis

5⃣ What, apa yang mau kita tulis ttg objek foto kita

6⃣ How, gimana sih terjadinya foto kita

_______ 📝 _______

Untuk membuat tulisan yg lebih menarik, kita bisa tambahin hal-hal lainnya. Kalo saya biasanya suka searching di google ato baca buku untuk referensi tambahan tulisan untuk foto saya.

Misalnya gambar Sempol.
Caption/tulisannya bisa seperti ini:

Jajanan kaki lima ini sedang ngehits di kalangan anak-anak muda. Terbuat dari adonan tepung dan ayam yang dililitkan pada tusukan sate kemudian digoreng setelah sebelumnya dilumuri telur. Hampir sama dengan cilok, dimakan dengan saos bumbu kacang atau sambal.
Namanya Sempol, merujuk nama desa di Malang sana. Hal ini menambah daftar banyaknya kuliner khas malang yang menginvasi daerah sekitarnya setelah Bakwan Kawi, Bakso Bakar, dan yang lainnya.
Sempol sekarang bukan hanya milik warga desa Sempol karena sudah merebut hati banyak orang. Jika awalnya dijual kaki lima dengan gerobak, kemarin ketika ke FKY ada yang jualan sempol dengan gerobak yang dikemas menarik khas makanan franchise dan layak mejeng di mall-mall. Ada juga yang melayani COD seperti yang ada di gambar ini. Ini bukan promosi tapi kalau berminat japri aja. Hitung-hitung nglarisi temen sendiri. Hla, ngalirisi temen kok masih pake hitung-hitung.
_________

Kita searching sempol di google, dapet banyak referensi, kita masukin ke tulisan kita biar captionnya ga cuman
“Lagi makan sempol di depan rumah”
😁

Atau kita punya captionnya begini:

ETIKA PUBLIKASI FOTO DALAM KONTEKS FENOMENA AKHIR-AKHIR INI

Dalam etika fotografi jurnalistik kita tidak diperkenankan menampilkan foto kategori disturbing pictures.

Foto yang memuat adegan kekerasan, luka menganga dan darah harus dihindari karena tidak semua orang mampu melihat hal itu.

Mungkin ini hanya etika yang berlaku bagi jurnalis tapi sebagai sebuah etika hal ini bisa meluas mengingat sekarang teknologi mengubah siapapun bisa menjadi citizen journalist. Bermodal gadget yang dimiliki dan berbagai social media yang ada seseorang dengan mudahnya bisa jeprat-jepret lalu share ke socmed.

Setidaknya ada tiga fenomena akhir-akhir ini dimana etika publikasi foto ini perlu ditegakkan.

Yang pertama, tentu saja genosida di Rohingnya.

Foto dan video kekejaman militer Myanmar terhadap etnis Rohingnya benar-benar menyesakkan dada. Banyak beredar foto-foto pembantaian mengerikan sekaligus berdarah yang menimbulkan iba mendalam.

Foto-foto ini memang bisa menyulut empati tapi tidak semua orang mampu melihat darah berceceran atau usus teburai.

Kemudian pemotongan hewan qurban. Meskipun banyak ahli yang mengungkapkan menyembelih hewan adalah cara terbaik untuk membunuh tapi tetap saja banyak orang yang tidak tega melihat proses penyembelihan.

Media-media banyak menghindari prosesi penyembelihan hewan qurban. Ada yang mengakali dengan memblur gambar yang termasuk disturbing pictures.

Yang terakhir adalah, pernikahan Raisa. Meskipun mereka berdua bahagia tetapi tetap saja ada orang-orang yang tidak mampu melihatnya dan memilih menangis di atas kebahagiaan mempelai berdua.

Jadi, tolong kalau mau share foto pernikahan Raisa diblur saja. 😁

_______ 📝 _______

Kaidah yg membantu kita menulis sudah ada, namun kita juga tidak perlu terpaku dgn kaidah2 yg ada, mengalir aja, krn perbendaharaan kata bakal muncul kalo kita sering baca buku (bukan baca google yak), semakin banyak baca buku, yakinlah semakin bermutu tulisannya.

😄👍🏼

Profil Mentor Online Swag
Nama : Hermawan Wicaksono
Panggilan : *Kang Wicak*
Hobby : Backpacker
Aktivitas : Fotografer & Videografer
Akun Medsos :
Twitter @sayawicakz
Ig @wicakz
Fb wicak yuhuuu

*Founder komunitas toekangpoto indonesia*

Leave a comment